Kamis, 17 Februari 2011

Stand Up My Friend!

Pernahkah kita membayangkan, ketika kita menghadapi kenyataan yang tidak sejalan dengan keinginan kita? Mungkin banyak dari kita menjumpai hal ini. Kita sering merasa direndahkan oleh orang lain. Kita sering merasa segala yang kita kerjakan tidak ada artinya di mata atasan kita mungkin.
Sobat,
Bukan hanya kita sendiri yang merasa seperti itu. Pada kenyataannya memang banyak orang di dunia ini yang selalu merasa sendiri. Merasa down hanya karena satu hal sepele. Ingat Sobat. Bukankah di dunia ini terdiri dari ribuan bahkan jutaan orang yang berbeda. Berbeda dari fisik, maupun sifat. Banyak orang yang pura-pura baik di depan kita lalu mengkritisi kita habis-habisan. Mengatakan semua kejelekan kita, mengekspos kesalahan dan keburukan. Mengatakan yang bukan sebenarnya, menambah-nambahi berita yang bukan sebenarnya, atau apa sajalah yang sering membuat hati kita jengkel.
Sobat,
Rasanya emang jengkelin deh orang kaya gitu. Rasanya pengen kita hajar itu orang lalu kita bilang apa yang sebenarnya terjadi dan mempermalukan dia seperti dia mempermalukan kita. Rasanya dunia ini jadi besar dan kita tenggelam.
Apakah kita akan tenggelam selamanya?
Jangan sobat. Jangan biarkan diri kita tenggelam hanya karena kata-kata mereka yang mengandung racun bagi diri kita. Racun yang sama bahayanya dengan narkotika karena akan menghancurkan kehidupan kita, merusak sistem saraf kita dan akhirnya mempengaruhi cara pandang kita tentang diri kita sendiri.
Sobat. Satu hal yang pasti di dunia ini yaitu jika kita ingin selalu bahagia rumusnya adalah;
1. Jangan tergantung pada orang lain
    Sobat, boleh saja kita minta tolong pada orang lain. Tapi........... eits tunggu dulu jangan sampai kita kecanduan. Ingat segala hal kalau berlebihan juga tidak baik. Minum obat saja kalau berlebihan juga pasti berefek mengerikan. Kita boleh minta tolong pada orang lain dengan catatan ketika kita rasa kita tidak sanggup melakukannya atau kita ragu sehingga kita butuh nasihat dari orang lain dalam hal ini.
2. Jangan mencintai sesuatu atau seseorang secara berlebihan
    Ingat, segala yang berlebihan pasti tak baik jadinya. Kita boleh bangga pada seseorang yang begitu kita cintai. Pacar mungkin atau bawahan kesayangan kita. Tapi ingat juga konsekwensinya bahwa "Tak Ada yang Abadi" di dunia ini. Tanya Kenapa? Ya, karena pada dasarnya manusia itu selalu mengecewakan jadi kita tak perlu kecewa ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai. So tak usah lah mencintai orang ato benda secara berlebihan. Inga' tak baek lah.
3. Jangan mengira hidup ini akan berjalan mulus
    Sobat, pernahkah sobat melewati jalan yang bergelombang alias kalo bahasa Solo nya nggronjal, ora rata? Ya, seperti itulah hidup ini. Hidup ini tidak mulus pastilah ada berbagai coba mendera. Mungkin kita sudah berada di puncak kesuksesan, puncak kejayaan, atao istilahnya "Di Atas Daun" atao apalah terserah sobatku yang mau nyebut. Sesungguhnya pada hari ketika kita di puncak terdapat juga hari-hari di mana kita merasa tak berguna, lelah hadapi hidup, bosan, muak, sendiri dan lain-lain. Kita masih akan merasa bahwa hidup ini tidak seperti yang kita inginkan-Rumput tetangga lebih hijau peribahasanya. Segalanya adalah sama pada dasarnya tinggal kita bagaimana mensikapinya. Kita mau melihat dengan pandangan positif atau negatif.
     Seperti yang pernah teman saya alami. Dia seorang Fresh Graduate dari sebuah lembaga pendidikan yang kemudian diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta di Kota Solo. Sama sekali belum memiliki bekal di keredaksian karena memang dulu ia tidak sekolah di keredaksian melainkan di manajemen dan akuntansi. Jadi ya dia masih meraba-raba, ditambah lagi perusahaan tersebut merupakan cabang/anak perusahaan yang baru berkembang belum ada satu tahun. Everything was started new and strange. Dia memang agak pendiam dan pemalu hingga akhirnya suatu hari ia dipanggil oleh atasannya dan bisa kita bayangkan sendiri ketika anak baru yang notabene seorang akhwat masuk ke lingkungan yang mayoritas lelaki. Pasalnya dia merasa rikuh dan kaku berinteraksi dengan orang-orang tersebut karena memang ia pemalu dan pendiam especially for boy. Setelah dipanggil dan dimeeting panjang lebar ia sadar ia salah karena tidak mau berusaha berinteraksi dengan mereka (para lelaki). Ia hanya mampu meneteskan air mata ketika hal ini terjadi. Entah apa yang membuatnya menangis kala itu. Tapi ia berjanji memperbaikinya hingga tak selang beberapa bulan ia dipindahkan ke bagian administrasi penjualan. Ia merasa senang karena memang apa yang ia peroleh dari bangku sekolah dapat diterapkan di bagian ini. Terutama ilmu akuntansi dan Excelnya. Waktu berjalan dan suatu sore tanpa sengaja ia mendengar seseorang mengunder value pekerjaannya selama ini. Ia bercerita pada saya bahwa selama ini ia telah mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya secara hati-hati dan apa yang ia catat adalah data riil, bukan rekayasa.
Rasanya hancur luluh ketika itu, langsung saja ia meneteskan air matanya karena apa yang selama ini ia kerjakan adalah sia-sia. Akhirnya saya berkata padanya kalau apa yang ia lakukan bukanlah hal yang sia-sia. Memang dalam hidup ini kadang ada batu ganjalan yang mesti kita hadapi, dan itu adalah salah satu batu ganjalan dalam karirmu teman. Lagipula tak seharusnya kamu nangis. Seharusnya kamu bertekad untuk menunjukkan pada orang-orang yang telah meremehkan kamu bahwa kamu tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Tunjukkan bahwa dirimu bisa dan lebih dari apa yang mereka sangka. Ia memeluk saya dan ia buktikan hal itu, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa orang lain tak berhak mengatur hidupnya. Orang boleh memberikan penilaian buruk pada kita dan hal itu akan menjadi cambuk bagi kita untuk mempersembahkan yang terbaik.
4.  Jangan berfikir bahwa orang akan selalu mencintai kita
     Masihkah sobatku ingat sebuah lirik lagu yang bagus ini? saya lupa siapa penyanyinya, check this one out
     Di dalam dunia, segalanya bersifat fana,
     Ada suka ada derita, semua silih berganti,
     ............................................................dst,
    Kita mungkin sering berfikir, "Wah, mbaknya ini baik sekali. Perhatian lagi" Kita jadi suka bersamanya rela mengorbankan segalanya demi orang tersebut karena kita yakin orang tersebut adalah orang yang baik dan tak akan melakukan hal yang tidak baik pada kita. Namun pada suatu hari orang yang kita puji tersebut melukai hati kita, dan kita pun ikut membencinya. Parahnya kita mendiamkannya sampai kita mati. (Ngeri deeeh) Padahal bukan seperti itu yang harus kita tanamkan. Kita seharusnya juga berinstropeksi tentang sikap kita selama ini. Jika orang membenci kita mungkin itu karena kita bersikap sok atau ada kata-kata kita yang menyakiti hatinya.

Sobat, 
Itu hanya beberapa hal yang mesti kita tanamkan dalam diri kita sebagai seorang yang hidup di dunia ini dengna jutaan perbedaan. Let's moving for better tomorrow,